Kamis, 17 November 2011
Perhitungan Jumlah Tetesan Infus
mikro = 60 tetes / 1 cc
Cara cepat : {keb.cairan (cc) / Waktu (jam)} x 1/3 makro, 1/1 mikro
Makro = 20 tetes / 1 cc
Contoh:
Caian 250 cc dengan kecepatan 20 tts / menit. berapa jam habisnya cairan
Jawab:
250 cc x 1/3 = 20 tts
(250 x 1) / (20 x 3) = 4,116 jam
Pembuatan Larutan Campuran Obat Skintest
Anak-anak
Rumus : BB = 8 + 2N ( kg )
TB = 80 + 5 N ( cm )
Contoh : balita usia 3 th memiliki BB normal 14 kg dan TB 98 cm.
RUMUS MENGHITUNG DOSIS OBAT UNTUK ANAK
( CLARK RULE )
Rumus : dosis dewasa x berat anak ( ponds )
150
1 ponds = 2,2 kg
Menghitung daerah luka bakar
Penilaian Fisik Dengan Score
PENILAIAN DENGAN GCS
MATA ( E)
4 = spontan membuka mata
3 = dengan perintah
2 = dengan rangsangan nyeri
1 = tidak ada reaksi
MOTORIK ( M )
6 = mengikuti perintah
5 = melokalisir nyeri
4 = menghindari nyeri
3 = fleksi abnormal
2 = ekstensi abnormal
1 = tidak ada reaksi
VERBAL (V)
5 = berorientasi baik
4 = disorientasi waktu dan tempat tapi dapat mengucapkam kalimat
3 = hanya mengucapkan kata – kata
2 = mengerang
1 = tidak ada reaksi
APGAR SCORE
0-3 = Asfiksia berat
4-7 = Asfiksia sedang
7-10 = Normal
KEKUATAN OTOT
0 = Tidak ada kontraksi
2 = Terdapat kontraksi tetapi tidak bisa bergeser
3 = Hanya ada pergeseran / gerakan sendi
4 = Dapat melakukan gerakan melawan gravitasi tapi tidak bisa melawan gravitasi
5 = Dapat melawan gravitasi tapi tidak dapat melawan tahanan pemeriksa ( lemah )
6 = Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan penuh
TAJAM PENGLIHATAN
6/6 : Bisa membaca dgn benar huruf pada snelen chart dan orang normal pun dapat melakukannya ( pada jarak 6 m )
6/30 : Hanya bisa membaca huruf pada jarak 6 m sedangkan orang normal bisa membaca pada jarak 30 m
3/60 : Hanya bisa melihat dan menentukan jumlah jari dgn benar
pada jarak 3 m sedangkan orang normal 300 m
1/300 : Hanya bisa merasakan sinar saja
0 : Buta total
PEMERIKSAAN PENDENGARAN DAN DIAGNOSA
Tes RINNE : membandingkan hantaran udara dengan hantara tulang telinga
Tes WEBBER : membandingkan hantaran tulang kiri dan kanan
Tes SCWABACH : membandingkan hantaran tulang pendengaran klien dengan pemeriksa
KLASIFIKASI DEHIDRASI MENURUT MAURICE KINGS SCORE
Tingkat
Score
KU
Turgor
Mata
Nafas
Mulut
Nadi
|
Ringan5%
1
Sehat
Normal
Normal
20– 30
Normal
Kuat>120
|
Sedang 8 %
2
gelisah/apatis
Turun
Cekung
30 – 40
Kering
120 - 140
|
Berat > 10 %
3
ngigau,koma,syok
Sangat turun
Sangat cekung
40 – 60
kering biru
14
|
Total
|
6
|
7 - 13
|
> 13
|
Kebutuhan Kalori Menurut FAO / WHO
Umur
|
Kebutuhan kalori
|
<>
1-3
4-6
7-9
LAKI -LAKI
10-12
13-15
16-19
20-39
40-49
50-59
60-69
>70
WANITA
10-12
13-15
16-19
20-39
40-49
50-59
60-69
>70
|
1090
1360
1830
2190
2600
0.97 M X A
1.02 M X A
1.00 M X A
0,95 M X A
0.90 M X A
0.80 M X A
0.70 M X A
2350
1.13 F X A
1.05 F X A
1.00 F X A
0.95 F X A
0.90 F X A
0.80 F X A
0.70 F X A
|
Keterangan :
M = berat badan x 46 kalori
F = berat badan x 40 kalori
A = indeks aktivitas
- Ringan = 0.90
- Sedang = 1.0
- Aktif = 1.17
Klasifikasi Hipertensi
Kategori
|
Sistol
|
Diastol
|
Rekomendasi
|
Normal
Perbatasan
Hipertensi I
Hipertensi II
Hipertensi III
|
<>
130–139
140–159
160–179
> 180
|
<>
85 – 89
90 – 99
100–109
>110
|
Cek ulang 2 th
Cek ulang dalam 1th
Konfirmasi 1 atau 2 bln dan rubah gaya hidup
Rujuk dalam 1 bulan
Rujuk segera dlm 1 mgg berdasarkan kondisi klinis
|
Patokan Untuk Diagnosa DM
Kadar
|
Bukan DM
|
Blm pasti
|
DM
|
Glukosa darah sewaktu
Plasma vena
Darah kapiler
Glukosa darah puasa
Plasma vena
Darah kapiler
|
<>
<>
<>
<>
|
110 – 199
90 - 199
110 – 126
90 - 109
|
> 220
>200
>126
> 110
|
PEMBERIAN INFUS PADA NEONATUS
Kebutuhan cairan :
NaCl 3 % = 2-4 Meq/kg BB
KCL 3,75 % = 1-3 Meq/kg BB
BicNat 7,5 % = 2-4 Meq/kg BB
Dextrose jumlah selebihnya
Sediaan
NaCl = 1 Meq = 2 cc
KCL = 1 Meq = 2cc
Bicnat =1 Meq = 1cc
KEADAAN TUBUH NORMAL
Usia
|
Rate
|
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
|
30 – 60 x / mnt
30 – 40 x / mnt
16 -20 x / mnt
12 - 16 x / mnt
|
DENYUT NADI
Usia
|
Rate
|
Baru lahir – 1 bulan
0 bulan – 12 bulan
12 bulan – 2 tahun
1 tahun – 6 tahun
6 tahun – 12 tahun
remaja/dewasa
|
120 – 160
80 – 140
80 – 130
75 – 120
75 – 120
60 – 100
|
Kenaikan Suhu 0,6 C akan menaikkan nadi 7-10 kali
SUHU TUBUH NORMAL BERKISAR ANTARA 36, 5–37,1, SETIAP KENAIKAN 1 F ( 2,6 C ) MEMERLUKAN HIDRASI ( CAIRAN ) SEBANYAK 5-10 CC/KGBB/HARI.
TEKANAN DARAH
Usia TD (mmHg)
Baru lahir 40
1 bulan 85/54
1 tahun 96/65
6 tahun 105/65
10-13 tahun 110/65
14-17 tahun 120/80
18 tahun 120/80
44 – 65 tahun 130/80
JVC : kurang lebih 2 cm
CVP : atrium 0-4 CM H2O, Vena cava 4 – 11 CM
Urin : 1-1,5 mL/kg/BB/jam
Bising usus : 4-12 x/mnt
TIO : 15-20 mmH2O
KAPASITAS URINE DALAM BLADDER
Dewasa : > 250-400 mL
Anak : > 50 –200 mL
Keinginan berkemih pada dewasa bila bladder sudah penuh > 250 cc dan anak2 > 50 cc
Dosis Obat Dewasa Menurut BB dan Usia
Usia
|
BB (kg)
|
Dosis (%)
|
Neonatus
1 bulan
3 bulan
6 bulan
1 tahun
3 tahun
5 tahun
7 tahun
12 tahun
|
3,4
4,2
5,6
7,7
10
14
18
23
37
|
<>
<14,5
18
22
25
33
40
50
75
|
REFLEKS
1. KOMPOS MENTIS
Sadar penuh dan keadaan normal
2. SOMNOLEN
Keadaan
mengantuk dan kesadaran dapat pulih bila dirangsang, ditandai dengan
mudahnya klien dibangunkan, mampu memberi jawaban verbal dan menangkis
rangsangan nyeri
3. SOPOR
Kantuk
dalam, klien dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuet, namun
kesadaran segera menurun, klien dapat melaksanakan instruksi singkatdan
masih terlihat gerakan spontan dengan rangsangan nyeri, klien tidak
dapat diabngunkan dengan sempurna, jawaban verbal tidak ada, tangkisan
nyeri masih baik
4. KOMA RINGAN/SEMI KOMA
Tidak
ada respon verbal, reflek masih baik, gerakan timbul saat ada rangsang
nyeri dan tidak terorganisir, tidak dapat dibangunkan.
REFLEKSIOLOGI
q Reflek kornea
Dengan cara menyentuhkan kapas pada limbus, hasil positif bila mengedip
(N IV & VII )
q Reflek faring
Faring digores dengan spatel, reaksi positif bila ada reaksi muntahan
( N IX & X )
q Reflek Abdominal
Menggoreskan dinidng perut dari lateral ke umbilicus, hasil negative pada orang
Tua, wanita multi para, obesitas, hasil positif bila terdapat reaksi otot
q Reflek Kremaster
Menggoreskan paha bagian dalam bawah, positif bila skrotum sisi yang sama
Naik / kontriksi ( L 1-2 )
q Reflek Anal
Menggores kulit anal, positif bila ada kontraksi spincter ani ( S 3-4-5 )
q Reflek Bulbo Cavernosus
Tekan gland penis tiba-tiba jari yang lain masukkan kedalam anus, positif bila
kontraksi spincter ani (S3-4 / saraf spinal )
q Reflek Bisep ( C 5-6 )
q Reflek Trisep ( C 6,7,8 )
q Reflek Brachioradialis ( C 5-6 )
q Reflek Patela ( L 2-3-4 )
q Reflek Tendon Achiles ( L5-S2)
q Reflek Moro
Reflek memeluk pada bayi saat dikejutkan dengan tangan
q Reflek Babinski
Goreskan ujung reflak hammer pada lateral telapak kaki mengarah ke jari, hasil
positif pada bayi normal sedangkan pada orang dewasa abnormal ( jari kaki
meregang / aduksi ektensi )
q Sucking reflek
Reflek menghisap pada bayi
q Grasping reflek
Reflek memegang pada bayi
q Rooting reflek
Bayi menoleh saat tangan ditempelkan ke sisi pipi
REFLEK PATOLOGIS
q Reflek Hoffman – Tromer
Jari tengah klien diekstensikan, ujungnya digores, positif bila ada gerakan fleksi pada
Jari lainnya
q Reflek Jaw
Kerusakan kortikospinalis bilateral, eferen dan aferennya nervous trigeminus, dengan
Mengertuk dagu klien pada posisi mulut terbuka, hasil positif bila mulut terkatup
q Reflek regresi
Kerusakan traktus pirimidalis bilateral / otak bilateral
q Reflek Glabella
Mengetuk dahi diantara kedua mata, hasilnya positif bila membuat kedua mata klien
Tertutup
q Reflek Snout
Mengutuk pertengahan bibir atas, positif bila mulutnya tercucur saliva
q Reflek sucking
Menaruh jari pada bibir klien, positif bila klien menghisap jari tersebut
q Reflek Grasp
Taruh jari pada tangan klien, positif bila klien memegangnya
q Reflek Palmomental
Gores telapak tangan didaerah distal, positif bila otot dagu kontraksi
q Reflek rosolimo
Ketuk telapak kaki depan, positif bila jari kaki ventrofleksi
q Reflek Mendel Bechterew
Mengetuk daerah dorsal kaki2 sebelah depan,positif bila jari kaki ventrofleksi
q Tes rangsang meningeal
q Nuchal rigidity
Klien tanpa bantal fleksikan leher ke lateral, lalu fleksikan leher mendekati dagu,
hasil positif bila ada tahanan dan nyeri
q Kernig
Fleksikan panggul dengan sudut 90 derajat, ekstensikan tungkai bawah pada
persendian lutut, positif bila ada tahanan dan rasa sakit sebelum mencapai
ekstensi maksimal
q Brudzinski I,II
Bila
pada saat fleksi leher lutut ikut fleksi juga brudzinski I positif,
brudzinski II : satu tungkai lain diekstensikan pada persendian panggul,
tungkai lain diekstensikan, positif bila tungkai yang ekstensi ikut
fleksi
E K G
Merah = lengan kanan
Kuning = lengan kiri
Hijau = tungkai kanan
Hitam = tungkai kiri
PEMBACAAN HASIL EKG
0 kotak kecil = 0,04 detik
laju QRS frekuensi 60 – 100 x mnt, kurang dari 60= bradikardi,
lebih dari 60 = takikardi
GELOMBANG NORMAL
P = Tegak (+), di I,II, Av1, V2-6 dan terbalik di Av1, mungkin terbalik di III, Av1,v1
Q = q kecil di I, II, AVF, V4-6, durasi 0,03 detik tinggi ¼ R,ukuran bervariasi di AVR
= Q besar dengan durasi 0,4 detik di III, abnormal di AVF dan III ( harus diagnosa), Q besar di AVL normal
QS = Semua negative kecuali di V1-2
R = Terbesar di I, V4-6
S = S dominant di V1-3, keciol dan progresif di V3-6,S mungkin ditemukan di I,II
T = Tegak di I,II, AVF, V2-6 terbalik di AVR, mungkin terbalik di III, AVL,V1
U = Tidak terlihat, sering terlihat terbalik di V2-4
GELOMBANG EKG PATOLOGI
· HYPERTROPI ATRIUM KIRI = P lebar, tegak dan bertakik di V4-6
· HYPERTROPI ATRIUM KANAN = P tinggi > 2,5 mm, runcing di II,III, AVF
· HYPERTROPI
VENTRIKEL KIRI = R(I) dan S(III) . 2,6 mm, R pada AVL > 11 mm, R
pada V1-5 > 52,6 mm, S pada V1+R pada V5 atau V6>3,5 mm, depresi
ST, inverse 1, interval QRS antara 0,1 – 0,12
· HYPERTROPI VENTRIKEL KANAN = R tinggi di V1 > 5 mm,R:s pada V1>1mm, depresi ST, T terbalik pasa V1-3
· ISKEMIA MIOKARD = depresi ST . 1mm, horizontal dan menurun
· INFARK
MIOKARD = elevasi ST > 1mm, T besar dan tegak lurus, setelah 1-3
hari T terbalik dan timbul Q yang abnormal yang menandakan infark
transient, durasi Q <0,04>
Anterior kealinan di sandapan V2-4
Inferior kealinan di AVF
Lateral kelainan pada I, V6
Posterior kelainan jika R yang tinggi, T tegak pada V1-2
· PERIKARIDTIS = elevasi ST di semua sadapan kecuali AVR,AVL,V1,V2 dan T terbalik
· HIPERKALEMIA = T tinggi ramping dan runcing, P hilang, QRS melebar, takikardi ventrikel
· HYPOKALEMIA = depresi ST, T rendah, U besar di V2-4, U:T rasio > 1,0 mm
· HYPERKALSEMIA = interval Q-T memendek, T terdapat pada akhir QRS
· HYPOKALSEMIA = ST,QT memanjang
Langganan:
Postingan (Atom)